Kota Banyuwangi di Jawa Timur terkenal dengan wisata pantainya yang indah dan cocok untuk tempat berselancar selain pantai di Bali. Kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini selain memiliki wisata pantai yang eksotis, juga memiliki wisata alam lain yang bisa Anda kunjungi, salah satunya Taman Nasional Alas Purwo.
Lokasi
Taman Nasional Alas Purwo berlokasi di 2 Kecamatan, yaitu di Kecamatan Tegaldlimo dan Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, tepat di perlintasan jalur antara Banyuwangi dan Situbondo. Dari arah Pelabuhan Ketapang, Alas Purwo hanya berjarak sekitar 5 km, sedangkan dari kota Banyuwangi sendiri Anda harus menempuh jarak sekitar 14 km ke arah selatan.
Akses
Alas Purwo bisa dicapai dengan mengambil rute Banyuwangi menuju Kecamatan Rogojampi – Srono – Muncar – Tegaldlimo. Sesampainya di kecamatan Tegaldlimo, Anda harus menyusuri jalan sekitar 10 km melalui jalan berbatu. Setelah itu, Anda akan menemukan Pos Perhutani Taman Nasional Alas Purwo yang merupakan gerbang masuk menuju Alas Purwo.
Bagi Anda yang berasal dari Surabaya bisa menempuh rute Surabaya – Jember yang memakan waktu tempuh sekitar 4 sampai 5 jam. Dari arah Jember, lakukan perjalanan menuju Kecamatan Genteng yang berjarak sekitar 65 km, kemudian lanjutkan perjalanan menuju Jajag – Srono – Muncar – Tegaldilmo. Selanjutnya Anda akan sampai di Alas Purwo.
Perjalanan menuju Alas Purwo bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi, entah itu dengan mobil atau sepeda motor. Sayangnya bagi Anda yang tidak memiliki kendaraan pribadi, tidak ada kendaraan umum yang dapat diakses sampai Alas Purwo, oleh karena itu Anda disarankan untuk menyewa mobil pribadi.
Selayang Pandang Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo memiliki luas 43.420 hektar dengan ketinggian 322 meter di atas permukaan laut. Taman Nasional Alas Purwo yang sering disebut dengan TNAP merupakan hutan dengan usia tertua di Pulau Jawa.
Sebagai hutan hujan alami di Pulau Jawa, di sini terdapat 580 jenis flora dan 50 jenis fauna yang tersebar di seluruh penjuru hutan. Taman Nasional Alas Purwo terbagi menjadi empat zona, yaitu zona inti, zona rimba, zona pemanfaatan, dan zona penyangga. Beberapa jenis tanaman yang ada dapat Anda lihat di sini di antaranya adalah sawo kecik, bumbu manggong, ketapang, rumput, herba, semak, liana, kepuh, dan tumbuhan lainnya.
Beberapa fauna yang terdapat di Taman Nasional Alas Purwo antara lain banteng (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), ajag (Cuon alpinus), babi hutan (Sus scrofa), kijang (Muntiacus muntjak), macan tutul (Panthera pardus), lutung (Trachypithecus auratus), kera abu-abu (Macaca fascicularis), dan biawak.
Di sini juga terdapat 236 jenis burung darat dan burung air. Beberapa varian burung di sini seperti ayam hutan, kangkareng (Antracoceros coronatus), rangkok (Buceros undulatus), merak (Pavo muticus) dan cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris)
Misteri Alas Purwo
Nama Alas Purwo sendiri diambil dari kata Purwo, yang dalam Bahasa Jawa berarti kawitan atau permulaan. Sehingga Alas Purwo memiliki arti hutan pertama atau hutan tertua Pulau Jawa. Bagi masyarakat Banyuwangi tempat ini dikenal sangat angker dan termasuk tempat yang keramat.
Alas Purwo dipandang sebagai tanah awal mula atau situs penciptaan. Di sini terdapat banyak situs untuk tempat bersemedi. Setiap tanggal 1 suro, masyarakat berbondong-bondong datang ke TN Alas Purwo untuk melakukan semedi atau bertapa.
Masyarakat sekitar Alas Purwo percaya bahwa di sini terdapat istana jin, yang merupakan tempat berkumpulnya para jin dari seluruh Pulau Jawa. Cerita ini diperkuat dengan kondisi Alas Purwo yang masih perawan. Dalam sejarah, Alas Purwo juga merupakan tempat pelarian rakyat Majapahit dari penyebaran agama Islam.
Lokasi Menarik di Alas Purwo
1. Hutan Bambu
Hutan bambu adalah salah satu spot menarik yang akan Anda lewati jika ingin mengunjungi Gua Istana. Hutan bambu ini masih sangat alami, sehingga udaranya sejuk dan mengandung unsur magis.
Tidak ada pos penjagaan di sini. Jenis bambu yang ada di sini adalah bambu jajang. Padatnya bambu yang ada di sini membuat Anda sesekali harus menunduk untuk berjalan karena bambu-bambu yang melengkung. Hutan bambu ini juga sering digunakan sebagai lokasi berfoto.
2. Pantai Triangulasi
Pantai Triangulasi hanya berjarak 3 km dari Pura Giri Seloka. Pantai ini terbilang masih alami dengan pantai berpasir putih dan hutan pantai yang didominasi oleh pohon bogem dan nyamplung. Sunset di pantai ini sangat cantik, sehingga banyak wisatawan berkunjung kemari untuk berfoto. Anda tidak diperbolehkan berenang di pantai ini karena sangat berbahaya.
3. Sadengan
Sadengan merupakan padang savana yang berjarak hanya 2 km dari pintu masuk TN Alas Purwo. Sadengan memiliki luas 84 hektar, di mana Anda akan disuguhi pemandangan ala Afrika. Di lokasi ini, Anda bisa menjumpai kawanan sapi, banteng, rusa, dan jika beruntung Anda melihat kawanan burung merak.
Anda tidak diperkenankan untuk memasuki padang savana tanpa pemandu, oleh karena itu di Sadengan dibangun menara pandang. Menara pandang yang terbuat dari kayu ini terdiri dari tiga lantai, dan memiliki fungsi untuk mengamati kehidupan satwa liar yang ada di padang savana. Hanya petugas yang bisa masuk ke dalam savana ini.
Bila Anda memiliki hobi fotografi dan ingin memotret habitat satwa liar dari dekat, mintalah petugas untuk mengantar Anda memasuki area padang savana.
4. Pura Giri Seloka dan Situs Kawitan
Selain pemandangan flora dan fauna, ternyata di dalam TN Alas Purwo ini juga terdapat Situs Kawitan, yang merupakan situs peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Setiap tahunnya, situs ini digunakan untuk kegiatan keagamaan sejak tahun 1968. Situs Kawitan ini terkenal sangat keramat dan dipercaya bukan sembarang situs.
Menurut masyarakat di sana, di sekitar Situs Kawitan terdapat gapura-gapura gaib yang merupakan gapura Kerajaan Majapahit. Anda bisa melihat gapura gaib ini bila melakukan ritual Brata, yaitu melakukan meditasi selama tiga hari tiga malam tanpa makan dan minum. Anda juga tidak boleh memiliki amarah terhadap siapa pun. Jika Anda berhasil melakukan ritual ini makan Anda bisa melihat gapura tersebut lengkap dengan prajurit yang berlalu lalang.
Karena banyaknya ritual yang sering dilakukan di Situs Kawitan, maka dibangunlah Pura Giri Selaka. Pura ini digunakan umat Hindu untuk melakukan acara keagamaan. Salah satunya upacara pager Wesi yang diadakan setiap 210 hari sekali.
5. Pantai Pancur
Pantai Pancur berlokasi di dekat Pos pancur. Pos Pancur sendiri merupakan pemberhentian terakhir TN Alas Purwo bagi wisatawan yang ingin menuju Pantai G Land. Pantai berpasir putih ini memiliki muara air tawar, yang diyakini oleh masyarakat setempat berkhasiat untuk membuat awet muda. Pantai ini aman untuk digunakan bermain bersama putra-putri tercinta.
6. Gua
Ada tiga gua yang terdapat di dalam TN Alas Purwo ini, yaitu Gua Istana, Gua Mayangkoro, dan Gua Padepokan. Salah satu gua yang banyak dikunjungi wisatawan adalah Gua Istana. Lokasinya dekat dengan Pos Pancur. Sedangkan Gua Mayangkoro, dan Gua Padepokan merupakan gua yang terbilang keramat dan sering digunakan untuk semedi.
Salam kenal mas, kami pernah ke Alas Purwo dan sempat mandi di sebuah mata air (sendang) tak jauh pantai Trianggulasi yang menurut warga setempat dianggap kramat sehingga sering dikunjungi peziarah yang datang dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Alamatnya salah…
Alas purwo itu di selatan kota bukan di utara kota banyuwangi…
Wah, Terima kasih atas Informasinya yang berharga. Akan kami cek 🙂